Remaja > belajar ibadah dan meraih dunia
Masa remaja menurut saya adalah
masa-masa penentuan seseorang individu atau anak dalam menggapai masa depannya.
Proses emosional yang labil membuat remaja terkadang salah dalam bersikap dan
mengambil tindakan, bahkan ada yang berurusan dengan kepolisian karna tindak
pindana.
Ada apa saja proses dalam dunia remaja
yang harus wajib kita ketahui, simak penjelasannya berikut ini,
a). Aktualisasi diri
Aktualisasi diri adalah ketepatan seseorang di
dalam menempatkan dirinya sesuai dengan kemampuan yang ada di dalam dirinya.
Aktualisasi diri merupakan istilah yang telah digunakan dalam berbagai teori
psikologi.
Ahli jiwa Abraham Maslow, dalam bukunya Hierarchy of Needs
menggunakan istilah aktualisasi diri (self-actualization) sebagai kebutuhan dan
pencapaian tertinggi seorang manusia. Maslow menemukan bahwa tanpa memandang
suku asal-usul seseorang, setiap manusia mengalami tahap-tahap peningkatan
kebutuhan atau pencapaian dalam kehidupannya masing-masing.
Kebutuhan tersebut
meliputi :
1. Kebutuhan
fisiologis (physiological), meliputi kebutuhan pangan, pakaian, dan tempat
tinggal maupun kebutuhan biologis.
2. Kebutuhan
keamanan dan keselamatan (safety), meliputi kebutuhan keamanan kerja,
kemerdekaan dari rasa takut ataupun tekanan, keamanan dari kejadian atau
lingkungan yang mengancam.
3. Kebutuhan
rasa memiliki sosial dan kasih sayang (social), meliputi kebutuhan terhadap
persahabatan, berkeluarga, berkelompok, dan interaksi.
4. Kebutuhan
terhadap penghargaan (esteem), meliputi kebutuhan harga diri, status, martabat,
kehormatan, dan penghargaan dari pihak lain.
5. Kebutuhan
aktualisasi diri (self actualization), meliputi kebutuhan memenuhi keberadaan
diri (self fulfillment) dengan memaksimumkan penggunaaan kemampuan dan potensi
diri.
b). Pergaulan
Pergaulan merupakan jalinan hubungan secara
sosial antara individu dengan individu lain yang berlangsung dalam jangka
relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin
antara individu dalam lingkungan social secara luas, kuat atau lemah. Kuat
lemahnya suatu interaksi sosial mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang
terjalin.
Baca baik-baik !!
Seorang anak yang selalu bertemu dan berinteraksi
dengan teman-temannya dalam jangka waktu yang relatif lama akan membentuk
pergaulan yang lebih kuat dan saling mengenal karakter masing-masing. Beda
dengan orang atau teman yang hanya sesekali bertemu atau hanya melakukan
interaksi sosial secara singkat atau cepat. Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan
ada yang sehat, ada pula yang dikategorikan pergaulan tidak sehat. Pergaulan
sehat adalah pergaulan yang membawa pengaruh positif bagi perkembangan
kepribadian seseorang. Sebaliknya pergaulan yang tidak sehat akan mengarah
kepada pola perilaku yang merugikan bagi perkembangan dirinya sendiri maupun
dampaknya bagi orang lain.
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah
kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial,
kesusilaan dan kesopanan yang berlaku dalam masyarakat dan tindakannya tidak
melanggar undang-undang.
Pergaulan yang tidak sehat adalah pergaulan yang
mengarahkan seorang anak pada pembentukan kepribadian yang menentang nilai dan
norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku dalam masyarakat dan
tindakannya tidak sesuai dengan undang-undang. Sperti, judi, mabuk, mencuri,
mengonsumsi narkoba, melakukan seks bebas dan hal negatif lainnya.
Baca juga artikel tentang >> Arti cinta yang sebenarnya bagi remaja
Remaja berproses belajar
4/
5
Oleh
Admin