Sangat banyak
jenis investasi yang dapat anda pilih per Juli 2018, mulai dari berinvestasi dengan bisnis
online, emas batangan atau investasi saham dipasar bursa. Namun untuk 3 jenis
investasi tersebut membutuhkan dana sekurang-kurangnya Rp10.000.000 rupiah.
Angka yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan gaji karyawan sebuah
perusahaan yang diukur dengan Upah Minimum Kerja (UMK) setiap daerah.
Pendapatan upah kerja paling tinggi di negara indonesia paling besar di wilayah
Jakarta dan Surabaya berkisar di angka Rp3.600.000 rupiah per bulan. Untuk
mengumpulkan dana sebesar Rp10.000.000 rupiah, pekerja yang berada di Jakarta
dan Surabaya harus memaksa untuk menabung sebesar Rp2.0000.000 selama 5 bulan.
Lantas bagaimana denga UMK dibawah Rp.3,6 juta selama 1 bulan?
Pusing??
Jangan risau, sekarang ini sudah banyak jenis investasi yang dapat masyarakat pilih
untuk berinvestasi. Mulai dari berinvestasi dengan bisnis online, program
menabung dengan cicilan emas batangan mulai dari 1 gram, atau investasi Reksadana
dipasar bursa dengan modal modal awal hanya Rp 100.000 rupiah saja. Untuk jenis
investasi emas batangan atau investasi Reksadana dipasar bursa ada yang
konvensional ada pula yang syariah, tentunya dengan basis ekonomi syariah untuk
tipe investor yang khawatir jika dana yang dihasilkan dipasar bursa mengandung
hasil Riba (Kelipatan uang yang tak wajar).
Untuk memulai investasi dipasar
bursa, anda terlebih dahulu harus memahami Profil resiko dan apa sebenarnya
pengertian dan fungsi Obligasi dipasar bursa.
Profil Risiko adalah konsekuensi yang terjadi akibat sebuah proses yang sedang
berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam hal INVESTASI: risiko dapat
diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian yang dipengaruhi oleh pasar,
dimana ketika anda salah dalam mengambil keputusan dapat menimbulkan kerugian
(Loss) pada dana investasi dipasar bursa.
Ada 4 jenis REKSADANA dipasar bursa,
yaitu:
1. Money Market Funds (Reksa
Dana Pasar Uang )
Reksadana pasar uang merupakan
jenis reksadana dengan risiko paling rendah. Reksadana pasar uang merupakan
jenis reksadana yang menempatkan seluruh dana investasi pada instrumen pasar
uang atas transaksi permintaan atau penawaran (Demand / Supply) terhadap sejumlah dana pinjaman di Bank atau
surat-surat berharga dengan jangka pendek.
Komposisi Reksadana pasar uang:
Deposito, Obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan masa jatuh tempo
kurang dari 1 tahun.
Obligasi merupakan surat
utang yang dituangkan dalam pernyataan dari penerbit kepada pemegang obligasi
beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya
dikemudian hari, pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran selama jangka waktu
tertentu. Obligasi memiliki masa waktu jatuh tempo yang relatif, bisa 1 tahun,
5 tahun atau lebih dari 10 tahun. Obligasi biasanya digunakan untuk hal yang
bersifat pendanaan jangka panjang.
2. Fixed Income Fund (Reksa
Dana Pendapatan Tetap)
Reksadana pendapatan tetap
memiliki tingkat risiko menengah. Reksadana pendapatan tetap merupakan jenis
reksadana yang menempatkan 80% dana investasi ke dalam efek yang memberikan
pendapatan tetap seperti surat utang negara maupun surat utang perusahaan yang
memiliki masa jatuh tempo lebih dari 3 tahun.
Komposisi Reksadana pendapatan tetap: Obligasi dan pasar uang dengan masa jatuh tempo 3 tahun atau kurang dari 5
tahun.
3. Equity Fund (Reksa Dana
Saham)
Reksadana saham memiliki tingkat
risiko tinggi. Karena Reksadana saham menempatkan 80% dana investasi kedalam
efek yang bersifat ekuitas (saham). Dengan investasi yang besar pada reksadana
saham akan memberikan keuntungan (Gain)
besar dan/atau berbanding terbalik dengan kerugian (Loss) yang akan diterima investor. Untuk itu pahami baik-baik
profil resiko dan data historis Portofolio reksadana saham sebelum anda
mengambil keputusan untuk berinvestasi pada Reksadana saham yang memiliki tingkat
risiko tinggi.
Komposisi Reksadana saham: 80%
saham dengan masa jatuh tempo diatas 6 tahun.
4. Balanced Fund (Reksa Dana Campuran)
Reksadana campuran memiliki
tingkat risiko sedang hingga risiko tinggi. Reksa dana campuran menempatkan
dana investasi kedalam berbagai jenis
efek portofolio. Reksadana campuran menempatkan dana investasi kedalam
instrumen pasar uang atas transaksi permintaan atau penawaran (Demand /Supply), surat utang negara
maupun surat utang sekuritas (Obligasi) dan efek ekuitas (saham). Untuk jenis
Reksadana campuran prosentase (%) yang di investasikan ke pasar uang, obligasi
dan saham tidak jelas. Atau hanya manager investasi (MI) yang tahu dan
menganalisa akan lebih besar kemana dana yang telah terkumpul akan di
investasikan dipasar bursa dari proporsi 100% Danareksa investor.
Contoh sederhana: Manager Investasi menganalisa
pasar saham dengan investasi diatas 3 tahun memberikan return tinggi, MI
memutuskan 40% dana akan di investasikan ke saham. Kemudian dari analisa pasar
uang, MI memutuskan 15% dana di investasikan ke pasar uang, sisanya sebesar 45%
dana di investasikan ke Obligasi. Untuk reksadana campuran proporsi dana yang
di investasikan manager investasi sangat relatif. Tergantung pada Data dan Alat
analisa yang dipakai manager investasi (MI) untuk mengambil keputusan investasi.
Setelah anda
membaca dan memahami, kami berharap anda dapat memiliki pandangan jenis Reksadana
mana yang cocok untuk menjamin masa depan dan hari tua anda pada jangka 5 tahun
kedepan? Silahkan isi dikolom
komentar.
Baca juga: Bagaimana cara pintar menabung agar tidak menimbulkan hutang?
Baca juga: Bagaimana cara pintar menabung agar tidak menimbulkan hutang?
Demikian yang bisa kami sajikan untuk
anda. Nantikan ulasan materi pembahasan REKSADANA lainnya dalam website ini.
Jangan lupa Subcribe E-mail anda dibawah halaman website untuk terus mengikuti
materi terbaru. tetap sabar menanti ya..
Investasi Reksadana dengan Modal seratus ribu diBursa Efek Indonesia
4/
5
Oleh
Admin